Kamis, 22 Oktober 2009

Jangan Hanya Menanti

Jangan Hanya Menanti, Mulailah Kehidupan!

Pada Jumat malam... Anda pulang ke rumah setelah sepanjang hari bekerja. Dengan cepat anda menuju ke mesin penjawab telepon, mungkin ada telepon dari pria pujaan (yang juga tampan) yang anda jumpai di pelajaran Alkitab? Atau mungkin ada pesan dari mantan pacar anda yang akhirnya menyadari kesalahannya dan berniat untuk menjalin hubungan lagi dengan anda? Namun akhirnya, kenyataan sungguh memukul hidup anda. Tidak ada seorang pria-pun yang mencoba menghubungi anda. Kembali ke keadaan yang rutin, anda hanya menemukan bon tagihan. Hati anda penuh harap : "Kapankah pangeran pujaan hatiku menampakkan dirinya?"

Jika ini terjadi dalam diri anda, saya tahu mengapa pikiran-pikiran ini bisa muncul. Sesungguhnya saya sudah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun menunggu telepon seperti itu dan terobsesi mempunyai hubungan cinta dengan pria maya - yang hanya dalam bayangan saya. Melihat ke belakang, saya menyadari satu hal. Bahwa jikalau benar-benar ada seorang pangeran idaman muncul di tengah rasa tertekan dan mengasihani diri yang saya alami, tentu dia tidak akan terkesan sama sekali dengan keadaan saya. Pangeran itu mungkin akan menghindar dari saya, menyeberang jalan dan berteriak pada saya : "Hei nona! Mulailah hidup, jangan hanya berkhayal!".

Mungkin anda dapat memikirkan hal ini. Katakan dengan jujur, apakah anda mengira bahwa hidup anda dimulai hanya jika anda menikah? Jawabannya sudah pasti, tentu saja tidak. Seakan-akan merupakan kebenaran mutlak jika kita hanya punya tujuan untuk menemukan pria pujaan, memegangnya erat-erat dan menjadikannya suami anda kelak. Namun sementara itu, kita telah menghentikan hidup kita dan bahkan menahan kebahagiaan hidup kita. Itu adalah sesuatu yang menyedihkan!

Jangan berhenti melakukan sesuatu dan berhenti menjadi apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup anda hanya karena anda masih ‘sendiri'. Kapan anda akan mulai menjadi seorang penulis? misalnya. Atau kembali meneruskan sekolah? atau bahkan mengambil kursus di rumah? Mengambil spekulasi untuk sesuatu yang sepertinya belum dipetakan oleh Tuhan bagimu? Mengapa tidak dimulai sekarang? mengapa tidak dimulai saat kamu masih seorang lajang?

Tidak ada waktu yang terbaik daripada saat dimana kita bisa menemukan talenta, menikmati hobi, atau bahkan mengembangkan karunia rohani yang kita miliki selain saat ini. Dan ketika kita bertumbuh saat melakukan banyak hal yang kita nikmati, apa yang kita dapatkan? Mungkin saja kita menemukan karir sukses kita yang lainnya. Kita bisa memulai satu jenis pelayanan. Kita bahkan mendapati talenta dan bakat yang terpendam.

Intinya adalah agar kita jangan pernah diam, stagnasi. Kita harus bertumbuh, menghadapi tantangan dan berlatih menikmati hidup. Ketika kita secara aktif bertumbuh dalam hidup kita sesuai arahan Tuhan yang jelas, tentu kita akan lebih percaya diri, bertambah damai, mengurangi kekuatiran dan kepanikan kita tentang status ‘single' kita. Kita akan dapat memuliakan Tuhan dalam aktifitas kita dan bersyukur atas semua tujuan yang baru yang kita nikmati. Kenyataan ini bukan berarti tidak akan ada waktu dimana kita merasa sedih karena rasa kesepian. Hal seperti itu akan selalu datang. Tapi Tuhan akan menunjukkan pada kita jalan dimana Dia akan menyembuhkan kepedihan yang seperti itu.

Beberapa minggu sebelumnya, saya merasa putus asa dalam menanti apa yang Tuhan bisa lakukan dalam hidup saya. Namun Tuhan menuntun saya melalui kitab Yesaya pasal 43. Saya merasa begitu kagum sewaktu saya membaca firman yang berisi janji Tuhan yang berbicara kepada saya. Ayat itu berbicara seperti ini :

firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Gong...!, saya seperti dipukuli bertubi-tubi. Saya membaca kembali kalimat pertama : "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala". Perkataan itu menempelak diri saya bahwa selama ini saya selalu memegang nostalgia pengalaman kencan yang pernah saya lalui. Meskipun saya pikir saya sudah meninggalkan semuanya itu, saya tahu hati saya masih berada dalam kehampaan. Untuk saya, ternyata pengalaman hubungan kencan terakhir saya seperti melambangkan harapan dari pernikahan yang bisa saya lakukan dan keamanan diri yang bisa saya peroleh dari situ. Bayangan itu melukiskan betapa saya dicintai dan diharapkan.

Namun kini saya sadar. Saya sesungguhnya amat dicintai dan diharapkan, dan masa depan saya sungguh aman, karena saya memiliki Tuhan. Saya sudah memiliki janji tentang kekayaan dan warisan kekal yang tidak tergantung dari pernikahan kelak. Cobalah mengerti hal ini : saya tidak mengatakan bahwa pernikahan itu salah atau kurang suci. Bukan hanya saya yang percaya bahwa bukan hanya wanita yang menikah yang layak di hadapan Tuhan. Baik yang single maupun yang menikah, keduanya layak dan memiliki status yang sama dalam hidup dan berkenan pada Tuhan saat kita membiarkan Tuhan memimpin hidup kita dan saat kita memilih tidak mengeluh tentang status kita.

Apa yang saya katakan adalah bahwa saya tidak akan membuang waktu saya untuk membuat hubungan dengan seseorang yang bukan berasal dari tuntunan Tuhan. Memulai hubungan yang bukan berasal dari rancangan Tuhan akan membuat kita menjauh dari Tuhan dan apa yang Dia rencanakan terjadi dalam hidup kita. Tidakkah anda menyadari bahwa anda berkenan kepada Tuhan seperti apa adanya, ketika anda memiliki pasangan ataupun single. Tuhan memanggil anda dan saya sebagai pekerja. Kita dibentuk olehNya, Tuhan mempunyai rencana kerja untuk hidup anda yang sudah Dia siapkan untuk anda lakukan.

Pasti, Tuhan ingin melakukan sesuatu yang baru bagi hidup anda. Apakah anda bersedia melepaskan semua gagasan dan pertimbangan anda? Apakah anda mau menemukan sesuatu itu? Anda dapat bertanya padaNya. Carilah Tuhan dan Dia akan menunjukkan jalanNya bagi anda. Tuhan pasti akan memberikan kepada anda anugerah dan kebijaksaan untuk melakukan semuanya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar