Grow Up Yuk!
|
Bagi sebagian orang, menemukan pasangan yang baru akan membantu untuk sembuh lebih cepat. Sesungguhnya melakukan ini, Anda hanya akan menemukan pengalihan dari masalah yang sesungguhnya Anda hadapi. Menjalin hubungan yang baru ketika Anda tidak siap hanya akan mengarahkan diri Anda pada hubungan yang tidak sehat. Sekarang Anda sudah menemukan diri Anda sebagai orang yang baru. Sakit dihati Anda mungkin belum sepenuhnya sembuh. Namun Anda juga bukan orang yang sama dengan dia yang terluka beberapa waktu sebelumnya. Anda telah menumbuhkan diri Anda yang baru. Anda belajar terluka dan menerima luka itu sebagai bagian yang melengkapi diri Anda menjadi manusia yang utuh. Kini Anda lebih kuat dari sebelumnya, karena Anda telah menemukan cara untuk bangkit dari kesedihan. Pada akhirnya Anda menyadari bahwa pergulatan yagn terjadi sesungguhnya bukan antara Anda dan orang yang menyakiti hati Anda, namub bagaimana Anda dapat mengasihi diri Anda sendiri dengan demikian besar sehingga Anda pantas utnuk dicintai oleh orang lain dengan sama besarnya, karena Anda berharga. Maka waktunya akan dating untuk bangkit dan menghadapai dunia. Melompatlah lebih tinggi dan tertawalah dengan lebih lebar. Luka dan patah hati adalah bagian dari kehidupan. Namun tidak ada kebetulan yang terjadi di dunia ini. Anggaplah bahwa Anda diberikan kesempatan untuk mengenal diri Anda dengan lebih baik. Bahwa Anda diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Nikmatilah perjalanan Anda. Jalani setiap langkah dengan perlahan, bernafas dengan tenang, dan rileks. Pada saat yang tidak Anda duga, Anda akan menemukan diri Anda sedang tersenyum dan bahwa sakit yang Anda derita, sunguh-sungguh telah membuat Anda menjadi pribadi yang sempurna. |
7 Cara Mendapatkan Perhatian Cowok
|
Cinta... kelihatannya begitu mudah dari luar, tidakkah demikian? |
Mengenali Bahasa Tubuh Pada Saat Pasangan Berbohong
|
Siapa yang suka dibohongi. Tidak saya, Anda ataupun pasangan Anda. Meski begitu, setiap orang pasti pernah berbohong, entah itu kebohongan besar atau kecil. Bohong untuk kebaikan ataupun untuk menutupi kesalahan. Anda pun pernah berbohong pada pasangan. Mulai dari bohong sepele seperti, "Potongan rambutmu terlihat bagus banget sayang..." atau "Otot perutmu bahkan lebih kencang dari Brad Pitt lho," atau bohong yang lebih serius, "Tidak, sayang, aku tidak membuka kartu kredit lagi,". Namun, dalam hidup berpasangan kebohongan sepele pun bisa menghancurkan hubungan Anda. Jika Anda bisa berbohong, begitu juga pasangan Anda. Mengapa orang berbohong? Banyak yang mengatakan saran ampuh mempertahankan hubungan adalah komunikasi lancar. Tentunya komunikasi yang jujur. Tapi mengapa orang takut berkata jujur? Orang berbohong karena mereka merasa tidak nyaman jika mengatakan kebenaran, demikian tutur Dr. Jackie Black, pakar hubungan juga pengarang buku Meeting Your Match: Cracking The Code to Successful Relationship dari Amerika Serikat. Bukan ketakutan atas perilaku kasar namun ketika Anda menjalin sebuah hubungan dan Anda takut pasangan Anda tidak setuju atas sesuatu yang Anda lakukan, maka lebih mudah untuk menutupinya. Begitu juga yang dirasakan pasangan Anda. Urusan pasangan Anda tahu atau tidak kalau Anda berbohong, biarkan menjadi urusannya. Tapi jika ia berbohong, Anda setidaknya harus bisa mengenalinya. Tidak perlu mesin polygraph a la Meet The Parents untuk mendeteksi kebohongannya! Menguraikan Bahasa Tubuh Dalam banyak situasi kebohongan, seringkali mulut tidak kompromi dengan anggota tubuh lainnya. Kata-kata yang keluar terdengar meyakinkan, namun anggota tubuh lainnya mengirim sinyal yang berbeda. Berikut enam indikasi lewat bahasa tubuh yang paling sering terlihat ketika seseorang berbohong.
Menghentikan kebiasaan berbohong Agar hubungan Anda dan pasangan tetap harmonis dan menghentikan kebiasaan berbohong, Dr. Jackie Black mengatakan ada 3 pilar yang dibutuhkan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar